A. Macam-macam
Keputusan
Pengambilan keputusan (decision making) merupakan
salah satu proses manajemen yang penting bagi setiap organisasi. Manajemen
lainya dilatar belakangi oleh adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak,
yang kemudian secara hirarkis dibuat oleh lini-lini manajemen ditingkat
staf-staf yang dibutuhkan.
1. Keputusan yang terstruktur (structured decision)
Keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang
terstruktur atau yang muncul berulang – ulang dan rutin, dibuat menurut
kebiasaan, aturan, serta prosedur tertulis maupun tidak.
Sifat
Keputusan Terstruktur:
1. Berulang-ulang
2. Rutin
3. Mudah dipahami
4. Memiliki pemecahan yang standar berdasarkan
analisa kuantitatif
Contoh: Strategi pemasaran untuk produk baru, pemberian cuti, pengambilan
tugas terakhir, dll
Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru
pertama kali muncul dan tidak tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu
memerlukan penanganan khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum ada
pedoman khusus dalam menangani masalah tersebut. Keputusan tidak terstruktur
tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya.
Sifat
Keputusan Tidak Terstruktur:
1. Tidak
berulang dan rutin
2. Tidak ada
model untuk memecahkan masalah ini
3. Butuh
intuisi
4. Tidak ada
solusi langsung yang bisa dipakai untuk problem yang masih kabur dan cukup
kompleks
5. Kebijakan
yang ada belum menjawab
Keputusan Berdasarkan Tipe Persoalan :
1. Keputusan
Internal Jangka Pendek
Berkaitan dengan kegiatan rutin atau operasional.
Contohnya : pembelian bahan baku, penentuan jadwal
produksi yang dilakukan oleh manajer operasional.
2. Keputusan
Internal Jangka Panjang
Keputusan yang berkaitan dengan permasalahan
organisasi.
Contohnya : perombakan struktur organisasi, perubahan
departemen yang dilakukan oleh manajer puncak dan manajer menengah.
3. Keputusan
Eksternal Jangka Pendek
Keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan yang
berdampak dengan lingkungan dalam rentang waktu yang relative pendek.
Contohnya : mencari subkontrak untuk suatu permintaan
khusus yang dilakukan oleh manajer menengah.
4. Keputusan
Eksternal Jangka Panjang
Keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan dengan
lingkungan dalam rentang waktu yang relative panjang.
Contohnya : merger dengan perusahaan lain dan ini
bersifat strategis yang dilakukan oleh manajer puncak.
B. Jenjang
Manajemen
Pengertian manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia
dengan bantuan alat-alat untuk mencapai yang telah ditetapkan.
Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan
organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin.
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan
scorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input
menjadi output melalui proses manajemen, yang digambarkan oleh suatu
bagan sebagai berikut:
Bagan diatas dibentuk sistematis membentuk suatu
sistem.
Setiap sistem terdiri atas input, processing, output
Input adalah
apa saja yang harus diolah atau dijawab.
Processing
adalah pengolahan yang berlangsung menurut prosedur yang memiliki rangkaian
secara teratur.
Output
adalah hasil dari olahan dan merupakan jawaban atas input.
Secara umum tingkatan manajemen dalam organisasi memiliki hierarki
manajemen.
Secara klasik, hierarki atau tingkatan manajemen
terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Manajer Puncak
(Top Manager)
Disebut juga manajer senior, eksekutif kunci.
Manajer puncak bertugas untuk
memutuskan hal-hal yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, menyusun
rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting tentang
merger, produk baru dan pengeluaran saham yang berkaitan dengan masalah
perencanaan dan keputusan yang bersifat strategis(strategic planning).
Jenjang ini meliputi:
Dewan
Direktur(Board of Directors)
Jenjang BOD bertugas:
a.
bertanggung jawab terhadap kebijakan perusahaan secara menyeluruh
b. bertanggung
jawab kepada pemegang saham, hak dan kewajiban BOD dituangkan dalam company’s
articles of association atau written partnership agreement.
c.
Legal responbility meliputi beitikad baik dan jujur, bertindak hati-hati,
teliti dan didasarkan keahlian yang dimiliki.
d. Mengawasi
pembuatan dan distribusi laporan keuangan perusahaan.
e.
Memastikan perusahaan mematuhi peraturan hukum yang berlaku.
f.
Untuk keputusan yang tidak terprogram, biasanya lebih banyak diambil oleh
manajer pada tingkat tinggi (top manajer).
Direktur
Utama(CEO) manajer yang diduduki di dewan direksi atau Chief Executif
Officer ( CE ) dengan tugas menyusun rencana perusahaan maupun
pengelolaan harta kekayaan perusahaan.
Jenjang Direktur Utama bertugas:
a.
Sebagai eksekutor kebijakan BOD dan pihak yang memiliki managerial dan
memiliki wewenang paling tinggi dalam operasional perusahaan.
b. Menentukkan
strategi dan kebijakan yang diambil, penggunaan sumber daya perusahaan,
berhubungan dengan karyawan, pemegang saham dan investor potensial.
2. Manajer
Madya (Middle Manajer)
Disebut juga sebagai manajer menengah, manajer
administrasi yang meliputi pimpinan pabrik atau manajer divisi. Mereka
bertanggung jawab menyusun rencana operasi dan melaksanakan rencana-rencana
umum dari manajer puncak. Antara lain menangani permasalahan kontrol atau
pengawasan yang sifat pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi:
keputusan administrasi/taktis, yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya
3. Manajer
Operasional (Manajer Lini)
Merupakan jenjang manajemen terendah, yang tugas
utamanya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh manajer madya,
mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional yang telah dilakukan oleh
karyawan sehari-hari, sebagai supervisor garis pertama yang bertanggung jawab
melakukan supervisi kepada para karyawan yang melakukan pekerjaan hariannya
yaitu berkaitan dengan kegiatan operasional (operasi harian) yang disebut
keputusan operasional.
Manajer bertanggung jawab atas manajemen fungsi-fungsi
bisnis berikut:
1. Inovasi
2. Produksi
3. Pemasaran
4. Sumber Daya Manusia
5. Keuangan dan Akuntansi
6. Kepatuhan terhadap hukum
Peranan Manajer ada tiga, yaitu
:
1. Antar
pribadi ( hubungan interpersonal )
2. Pemberian
informasi kepada pihak yang berkepentingan mengenai policy perusahaan
(Informational Role).
3. Cara manajer
mengimplementasikan suatu keputusan perusahaan di dalam kegiatan
perusahaan ( Decision Role ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar